cerpen Oshi 48
Jarak dan batasan
Angin bertiup tiup menerpa wajah ini yang sudah bosan akan
datangnya senja pada sore hari,ku hanya ingin bilang kenapa tak bisa kau tunda
senja itu meskipun hanya sejenak.aku beranjak pergi menuturi bayangan yang
entah akan kemana mungkin kesana atau
menetap dalam garis senja.berlari dan berjalan itu semua sama saja karena jiwa
ku terhanyut dalam senjanya yang menuntunku seakan pergi meninggakan dunia.
Namun ada saatnya ku harus meninggalkan dunia mimpi dan
kembali ke dunia nyata,entah berapa lama ku langsung berada dalam
kenyataan,keindahan dan kehidupan nyata dalam dunia.selangkah demi selangkah ku
mulai melihat cahaya kecil. Dia seperti malaikat bukan dari surga namun dari
atas panggung yang turun menyapa fans fans nya,mungkin aku termasuk di
dalamnya.dia begitu cantik entah apa yang membuatnya cantik,? Aku tak melihat
ada polesan make up di wajahnya dia putih bersih dengan mata yang agak sipit
dan dengan prilaku nya yang malu malu imut biasan matanya seakan memanggil dan
mengajak berkenelan,,
Namun apa kenyataanya aku dan dia terkena suatu garis aturan
entah apa namanya tapi aturan ini yang membuat dia tak bisa terlalu dekat
dengan para fansnya,ya aku juga tau kamu ada diatas dan aku ada di bawah kamu,
aku hanya bisa melihat barisan ke dua dari kursi ke empat atau bahkan hanya
berdirilah ku dapat melihat. dan yang menyebalkan menunggu giliran masuk ke
dalam teater atau bisa disebut dream of people. Bahkan hanya bertemu mu saja perlu perjuangan dan waktu
engkau di Jakarta dan aku di bogor,kadang aku tak bisa bertemu mu dalam dunia
nyata namun bisa menyapa mu lewat media social meskipun semua mention atau chat
ku tak pernah kau balas namun ku tahu kalau kamu membaca chat aku dan mungkin
kamu pernah senyum senyum sendiri melihat chat aku tentang kamu.
Jadi mungkin ini semua ada jarak dan batas tapi karena kamu
aku mungkin kan
selalu berada di samping mu atau kita
bertemu dalam mimpi, dan pertanyaanku ,
“ Apakah kau membaca dan melihat tulisan
sederhana ini ,,? Milenia,,,
Comments
Post a Comment