Sakitnya di tahan
Sakitnya di tahan,
Bunyi bising motor ayah
membangunkan ku di pagi hari itu,pagi dimana tumbuhan menahan embunnya,ayam
mulai berkokok,dan suara indah di dapur dimana tempat ibu memasak makanan untuk
kami berdua.aku mulai sadar waktu tak lagi bersahabat denganku dia memaksaku
untuk bergegas mandi,, ku paksa diriku untuk mendekati air,ku raih gayung
dengan tanganku perlahan namun pasti air mulai mengaliri tubuhku,tapi ada yang
aneh lama kelamaan air menjadi hangat,ternyata itu air kencingku saking ku tak
kuat menahan dinginnya air pagi ini.
Bersiap berangkat aku
diantar oleh ayahku,dengan motor andalannya kami membelah jalanan yang macet ,
ayahku memang bukan pembalap tapi sepertinya ada darah Rosi mengalir di dalam
tubuhnya.
,,”yah labih cepet lagi yah takut telat nih,,,
,,,”sip nak,pegangan yang kuat,,,,
Akhirnya sampailah ku gerbang sekolah,,
,,”yah dah sampe sini aja,,
,,”yaudah ayah berangakat kerja dulu yah,,
Sudah ku duga ayah langsung tancap gas,,,, tak hiraukan ibu menanti ayah
denga cemas,,
Di sekolah aku termasuk murid yang aktif,karena aku adalah ketua osis di
sekolahku.mungkin saking aktifnya aku sampai lupa dengan urusan cinta,,
Yah begitulah tapi akku tak takut kehabisan cinta karena cinta akan datang
di saat yang tepat,dan di waktu yang tak di duga duga.
Sampai suatu hari,aku menemukan apa itu cinta bagaimana rasanya dan apa
akibatnya,,? Karena di saat itu,aku bertemu intan cewe pindahan,menurutku dia
bukan dari bumi tapi bagiku dia turun untuk menyapa dan mengajak bercengkrama.
Dia cantik dia baik dan yang penting dia berhijab,karena harta sesungguhya di
dunia adalah wanita yang shalehah. Aku memang mengaguminya,menyukainnya dan
mencintainya namu semua rasa itu ku tahan entah apa yang menahan ku untuk
mengucapkan cinta padanya. Mungkin karena ini pertama kalinya aku merasakan
jatuh cinta,
Sampai suatu hari aku ingin mengajaknya untuk pergi,supaya aku dan intan
bisa saling deket satu sama lain tapi, itu semua hanya harapan kosong yang tak
pernah di lakukan, ternyata intan sudah milik orang lain,, dia baru saja di di
tembak sama si sam, yang tak lain dia adalah sahabatku,, iyah sahabatku,,
Tapi ini mungkin bukan salah dia mungkin saja aku yang bodoh karena aku
terlalu takut untuk mulai lebih dekat dengannya. Seandainya ku bisa berbicara,,
sekali lagi saja,,,
,,,,,” Hei intan,, aku di sini loh,aku terus merhatiin kamu aku juga suka
sama aku,, iyah aku memang bodoh , aku terlalu takut untuk bilang ,” kalo aku
suka sama kamu,,” kamu baca kan cerpen ini,,,,?
Entah apa namanya penyakit ini,, aku
memang sehat tapi hati kecil ini sakit sakit karena di tahan,,,,,,,,,,,,,,,,
Comments
Post a Comment